
Program bayi tabung dilakukan dengan mempertemukan sel telur dan sperma di laboratorium. Jika pada perempuan sel telur dikeluarkan oleh dokter, laki-laki harus mengeluarkan spermanya sendiri sehingga ada ruang khusus di klinik kesuburan yang disebut ruang masturbasi.
Ruang
masturbasi yang resminya bernama sperm collection room merupakan ruang
khusus di klinik kesuburan yang disediakan khusus untuk pasien
laki-laki. Sesuai namanya, ruangan ini menjadi tempat untuk
mengeluarkan sperma untuk kemudian ditampung dalam botol khusus.
“Kami menyadari betul, terkadang tidak mudah untuk mengelurkan sperma.
Karena itu kami sediakan ruangan seperti hotel lengkap dengan
fasilitasnya,” ungkap dr Budi Wiweko, SpOG(K) dari Klinik Yasmin Kencana
RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) pada Detikhealth
Untuk
melihat fasilitas apa saja yang tersedia, detikHealth berkesempatan
mengunjungi sperm collection room alias ruang masturbasi di Klinik
Yasmin Kencana RSCM Jakarta. Ruangan tersebut terletak paling pojok,
terhubung langsung melalui sebuah jendela kecil menuju ruang penyerahan
sperma untuk diperiksa.
Berbeda
dengan ruangan lain yang ada di laboratorium tersebut, ruang
masturbasi benar-benar seperti kamar hotel. Dindingnya dihiasi
wallpapper oranye bermotif bunga-bunga, dengan penerangan lampu
remang-remang sehingga sama sekali tak terasa kalau sedang berada di
laboratorium.
Fasilitas
yang ada di ruangan itu antara lain spring bed berukuran twin yang
cukup untuk ditempati 2 orang, televisi LCD 29 inchi, DVD player serta 1
lemari berisi koleksi film dan majalah khusus dewasa. Di dalam ruangan
juga ada kamar mandi, yang bisa dipakai untuk membersihkan diri.

Menurut
perawat yang bertugas, tempat tidur yang tersedia cukup untuk
ditempati 2 orang karena kadang-kadang ada pasien laki-laki yang tidak
bisa mengeluarkan spermanya sendiri. Solusinya, pasien yang kesulitan
melakukan masturbasi boleh mengajak istrinya ke dalam ruangan.
Di
dalam ruangan, pasien laki-laki bebas melakukan apa saja untuk
mengeluarkan sperma. Kebanyakan hanya melakukan masturbasi dengan
bantuan istri maupun menggunakan media berupa DVD dan majalah dewasa
yang telah disediakan, namun ada juga yang sampai harus bersetubuh
dengan istrinya.
“Boleh-boleh
saja mau bersetubuh, yang penting setelah itu spermanya harus segera
ditampung dalam botol,” tambah dr Budi, yang juga menjabat sebagai
Manajer Unit Pelaksanaan dan Pemasaran INA Repromed di Klinik Yasmin
Kencana RSCM.
Jika spermanya tetap tidak keluar, dr Budi bersama timnya akan
melakukan alternatif terakhir untuk mengeluarkannya yakni melalui
operasi. Jika keluar air mani tetapi tidak ada sel spermanya atau
disebut juga azoospermia, maka spermanya juga harus diambil lewat
operasi.
0 komentar:
Post a Comment